Ganti Hard-Disk

Si desktop jadul yang dapet beli di toped ini suddenly tiba-tiba ngadat.  Gejala awal mula-mula lemoootsss banget.. Tadinya dikira ada virus.  Maka dipasanglah beberapa anti virus. Laah malah makin lemot.  Nggak beberapa juga sih, kayaknya ada avast gitu, yang dicurigai bikin lemots. Akhirnya saya remove dan diganti denan Kaspersky.  Eeeh, setelah dipasang kaspersky, kok makin lemot. Padahal avast sudah dibuang.  Oleh karena itu, dicoba dengan membuang beberapa aplikasi yang dicurigai tak ada manfaatnya tapi sering menuh-menuhin memori di back-end process. Beres membuang aplikasi-aplikasi tersebut, lha kok ketika di-restart, luamaaa banget..  Kalo di-reset, malah suka blue screen.
Coba di-recovery, malah lamaa.. dan lapornya kalo recovery gagal.
Dicuekin demikian, di reset dan restart, beberapa kali jalan..
Sampe suatu kali, habislah daya tahannya.  Si kompie ini bener-bener nggak mau loading Windows.
Coba diinstall ulang windows? Ok, sudah dicoba, 1-2 kali jalan lancar.. eeeh kemudian kembali gagal loading windows.
Ketika dipaksa-paksa, katanya eh katanya HD sudah rusak dan harus diganti.., gini pesannya:

ST3160318AS : Hard disk failure is imminet
Please back up yoru hard disk and have it replaced!

What? How come?
Ya.. nggak tau laaah.. daripada eh daripada benar-benar musnah, akhirnya saya memutuskan membuka hard-disk tersebut, dan ngarep-ngarep bisa mem-backup datanya.

Membuka CPU? aduh udah lama banget nggak saya lakukan. Ada mungkin 10 tahun yang lalu.  Karena tidak ada pilihan, akhirnya CPU saya buka. Tujuannya membuka Harddisk.  Membuka CPU HP Pro 3130 ini mudah aja, tinggal buka sekrup satu sisi, jreng, sudah terbuka dalemannya.  Cari-cari HD, eh nemu dipojokan.  Setelah mempreteli kabel-kabelnya, saya coba membuka hard disknya. Lho kok? Nyari-nyari bautnya kok susyah… Hard disknya terpasang di semacam casing aluminium yang seperti terpaku ke motherboard, nggak ada baut untuk membuka casing  aluminium tersebut.  Mau dicongkel-congkel, takut rusyak.  Diputer-puter itu body komputer, nggak ada baut lagi di sisi lainnya.  Body kompie ini hanya menyediakan bukaan di satu sisi, sisi lainnya dilem permanen.  Lhoo gimana dong..

Tanya-tanya mbah google …..

Untung orang sekarang seneng banget bikin video tutorial di youtube.  Setelah melongok-longok beberapa tutorial tentang buka hard disk kheuseus kompie HP, nemu link yang satu ini.

Ternyataaa oh ternyata.. casing tersebut ditempelkan ke body dan bersatu dengan dudukan motherboard, bukan dengan baut, tapi dengan semacam slot khusus.  Cara bukanya dengan menekan bagian tertentu dari casing HD yang terletak di sebelah luar casing, yang menghadap ke arah kabel-kabelan.  Kemudian digoyang-goyang dikit, dan.. jreeeng langsung casing terlepas..
Alhamdulillah.. ternyata sukses juga buka casing HD ini..
Selanjutnya. HD tersebut dipasang pada dudukan external HD seperti gambar di bawah ini.  Casing external HD ini bukan mendadak saya beli, tapi sisa-sisa usaha penyelamatan HD dan kompie saya ketika tragedi tersambar petir tahun 2016 yang silam.

Setelah terpasang, ternyata Alhamdulillah, semua datanya bisa saya tarik, kecuali ada beberapa data di C yang rada-rada menyelip entah kemana.  Penarikan data lumayan lama karena HD berukuran 500Gb.  Setelah kira-kira 3 jam, HD berhasil saya kosongkan.  Terus? Nah .. sebelum saya memasang HD  tersebut pada casing, ternyata di dalam casing masih tersimpan HD saya yang dulu, yang (saya kira) rusak gegara kompie nya rusak, dan dulu rasaan rada-rada bad sector gitu.   Iseng saya cek HD jadul tersebut, di scan bentar,  kok kayaknya sehat-sehat aja?  Setelah saya cek dengan seksama, ternyata kapasitasnya 1Tb.  Lha kok bisa sih selama itu saya nggak nyadar bahwa HD kompie tersebut berukuran 1Tb? Perasaan kapasitasnya hanya 500Gb?
Yawudah, karena saya mager, males keluar rumah dan keluar duit buat cari-cari HD baru, akhirnya HD lama ini saya pasang di kompie desktop.  Tentunya setelah saya format ulang, discan dan dicek sana sini, nampaknya kondisinya baik-baik saja.  Hanya eh hanya, ketika dipartisi, karena saya menggunakan Windows 7, ternyata cuma bisa dipartisi maksimum 4.  Karena 1 sudah dipartisi sendiri oleh sistem (nggak tau kapan mempartisinya), dengan ukuran sekitar 100Mb, yo wes, akhirnya hanya bisa dipartisi 3 saja. C untuk system, sisanya ya buat data saya dan file image dan mulitmedia lainnya.

Posted in OS, Tutorial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *