Tentang Publikasi ke Jurnal Internasional {yang terjangkau}

Yesss, muncul aturan baru yang ajib bin aneh, ketika hasil akhir skripsi harus dipublikasikan dalam bentuk jurnal. Cita-citata yang sangat mulia ini tentunya tidak mudah dilaksanakan. Karena eh karena, jurnal yang diminta bukan sembarang jurnal, tapi keukeuh jurnal internasional.

Dilema Cita-cita cita citata

Memang, untuk kelas mahasiswa nggak ada embel-embel oktopus sih.  Tapi teteup ajeeh susyah.. Emang gampang ya cari jurnal internasional yang “kira-kira” bisa menerima karya paper made in mahasiswa yang “pada umumnya” baru belajar menulis itu? Belum lagi topik tulisannya begini dan begono doang..
Ya gimana lagi.. palu sudah dilempar oleh Thor yang konon original Asgar – asli garut – dan ketika palunya balik lagi, sialnya, kita nggak siap dengan perisai penangkis palu.
Oleh karena itu, pada artikel ini saya mencoba menuliskan beberapa tips and trick, yang barangkali bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang merasa berkepentingan dengan publikasi di jurnal internasional [no-0ctopus] tersebut. Syaratnya, hanya tidak tercantum pada daftar blacklist Dikti. Lhaa masalahnya sekarang: Dikti udah ndak ada lho.. yang ada Dikbud.  Dikbud juga belum tau siapa yang berwenang mengeluarkan daftar blacklist.  Tapi baiklaaah, hingga ada aturan baru, maka aturan lama dapat diangap masih berlaku.

Berikut tips-tips yang mungkin dapat diperhatikan.

Memilih Jurnal

Jurnal manakah yang cocok untuk mempublikasikan paper saya?  Nah ini dia pertanyaan yang sulit.  Dalam kondisi “tips dan trik praktis”, yang tidak terlalu mempertimbangkan kondisi ideal, saya mencoba mencari-cari daftar jurnal bidang Informatika dan Sistem informasi, dengan kategori sebagai berikut:

  1. Judulnya mengandung kata “International”
  2. Artikel/paper pada jurnal tersebut berbahasa Inggris
  3. Terbit rutin, terdeteksi hingga akhir tahun 2019 (ada beberapa yang bersifat tempo : tempo-tempo terbit, temp0-tempo kagak)
  4. Cakupan jurnal mengandung bidang teknologi informasi dan sistem informasi serta turunannya
  5. Biaya terjangkau, kalau perlu gratis

Agak sulit juga mencari jurnal yang memenuhi kriteria tersebut, apalagi jika ditambahkan beberapa bumbu-bumbu lain seperti: cepat terbitnya, nggak ribet proses review-nya, sekali terbit banyak papernya (akan berpengaruh pada tingkat kemudahan terbit), responsif pengurus/pengelolanya, dlsb, dlsb..  Waaah akan makin sedikit list-nya..
Ok, langkah pertama, saya intip dari situs neliti.com dan google scholar. Mungkin ada situs-situs lain, tapi karena ribet bin males, maka list/daftar ini saya buat sebagai hasil pengintipan dari dua situs tersebut.

Nama Jurnal Institusi Penerbit biaya publikasi link
APTIKOM Journal on Computer Science and Information Technologies Aptikom free http://aptikomjournal.com/index.php
IJID (International Journal on Informatics for Development) UIN Sunan Kalijaga free http://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/ijid
International Journal of Informatics Visualization Politeknik Negeri Padang free http://joiv.org/index.php/joiv/index
 IJISTECH (International Journal Of Information System & Technology) STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar free http://ijistech.org/ijistech/index.php/ijistech/index
International Journal Artificial Intelligent and Informatics entah lembaga mana free http://www.ijarlit.org/index.php/IJARLIT/index
International Journal of Science and Engineering (IJSE) Universitas Diponegoro free https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijse
JITCE (Journal of Information Technology and Computer Engineering) Universitas Andalas free http://jitce.fti.unand.ac.id/index.php/JITCE
The International Journal of Open Information Technologies Lomonosov Moscow State University free http://injoit.org/index.php/j1/index
International Journal Information System and Computer Science STMIK Pringsewu Lampung free http://ojs.stmikpringsewu.ac.id/index.php/ijiscs/index
IJIE (Indonesian Journal of Informatics Education) Universitas Sebelas Maret USD 50 https://jurnal.uns.ac.id/ijie/index
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science IAES USD 225 http://ijeecs.iaescore.com/index.php/IJEECS/index
Bulletin of Electrical Engineering and Informatics IAES USD 225 http://beei.org/index.php/EEI

Mengemas Materi

Sudah tentu, agar dapat mejeng di jurnal internasional, meskipun jurnal tersebut belum terkenal (kecuali 2 yang terakhir itu, sudah terakrediasi dan mengandung oktopus), tiap jurnal pasti ingin menjaga mutu kontennya.  Sudah tentu karya tulis yang sim salabim abrakadabra tidak bisa dipertimbangkan masuk jurnal.
Trus, gimana doong agar materi tugas akhir/skripsi saya “berpeluang” dipublikasikan di jurnal?

Pertama: transformasikan konten materi tugas akhir anda, baik isinya maupun judulnya.

Berikut ini beberapa artikel terkait yang mungkin dapat dibaca-baca untuk membantu anda mentransformasikan materi tugas akhir anda yang nampaknya “biasa-biasa” tersebut.

Kedua : perhatikan beberapa tips dan trik berikut, yang sempat saya “curi dengar” dari beberapa pengelola jurnal yang konon katanya suka kesel kalo nerima artikel yang ditulis hanya copas sana copas sini dan isinya asal njeplak, yaitu:

  1. Patuhi template jurnal target anda. Jika anda mengirimkan ke beberapa jurnal secara paralel (karena belum yakin akan diterima), maka anda perlu  membuat beberapa versi tulisan sesuai dengan template jurnal tujuan.
  2. Hindari penggunaan judul yang “membosankan”, apalagi pake judul yang sejuta umat semacam “analysis and design of information system blabla”.  Tapi gimana kalo isi skripsinya memang itu? Lha makanya, carilah cara membungkus skripsi anda yang tampak biasa-biasa tersebut menjadi bisa “tampil beda”.  Inget, judul adalah bagian pertama yang dibaca oleh reviewer. Kalo judulnya “norak”, otomatis baca isinya juga sudah males.
  3. Gunakan konten yang ringkas dan menarik, hindari penulisan konten yang “itu-itu aja”, yang semua dunia sudah tau, semacam pengertian sistem, pengertian penjualan, pengertian akuntansi, dlsb.  Reviewer males banget baca hal-hal seperti itu.  Jika memang anda akan menulis yang isinya kira-kira nggak jauh beda dengan “analisis dan perancangan sistem”, hindari judul dan isi yang membahas simbol diagram, analisis, dan lain-lain.
  4. Perhatikan gambar dan tabel. Jangan curang ya coy, jangan kayak om-om yang suka mengubah tabel jadi “image” supaya nggak kebaca sama mesin deteksi similarity ya.  Semua gambar dan tabel diacu, jangan ujug2 mak petungul ada tabel atau gambar tanpa penjelasan. Misalnya cukup : pada gambar  xxx dapat dilihat ilustrasi  sistem yang saat ini sedang berjalan.. bla..bla..
  5. Untuk gambar, usahakan gambar jelas terbaca, tidak suram dan lain-lain.  Kalau kita mendapatkan gambar dari artikel lain, jangan lupa sertakan sitasinya.  Untuk memperjelas gambar, dapat digunakan fitur edit picture pada Ms.Word misalnya.
  6. Perhatikan cara penulisan sitasi dan daftar pustaka. Kalo diminta IEEE style ya ikuti, kalo diminta APA style ya diikuti. Jangan campur-campur, misalnya yang ini APA style, yang itu ujug-ujug IEEE.  Gunakan software atau utility untuk daftar sitasi, semisal Mendeley ataupun fitur Reference pada aplikasi MS.Word.  Beberapa jurnal mensyaratkan ini sebagai sesuatu yang mutlak.
  7. Buat konten abstrak yang ringkas, singkat dan mencerminkan isi tulisan secara keseluruhan. Gunakan kata-kata yang tepat (dan sedikit bombastis) sebagai keyword paper anda.

Biaya Publikasi

Ada harga ada rasa.  Jurnal yang “cepat dan kilat” biasanya meminta biaya pemrosesan yang lumayan.   Berikut ini 3 contoh jurnal “Indihe” yang mengutip biaya publikasi.

Jurnal-jurnal di atas belum terindeks scopus.  Untuk yang sudah terindeks scopus, biasanya mengutip biaya rata-rata di atas Rp.1 juta rupiah.

Tips Penutup

  1. Bersabarlah jika anda mengirimkan ke Jurnal. Coba intip berapa banyak edisi yang terbit dalam 1 tahun, dan 1 kali terbit memuat berapa paper? Makin jarang terbit dan makin sedikit paper yang dimuat sekali terbit, menandakan waktu tunggu yang lumayan lama. Oleh karena itu, jangan mengandalkan pada satu jurnal, tapi kirimlah ke beberapa jurnal.
  2. Bagaimana kalo sudah diterima di salah satu jurnal sedangkan saya mengirimkan ke beberapa jurnal yang lain? Jangan terlambat, langsung TARIK ARTIKEL anda dari jurnal lain. Jika tidak anda tarik, maka anda tidak menghargai pekerjaan editor jurnal dan anda dapat dikenakan sanksi diblokir dari jurnal-jurnal tersebut.  Memang idealnya, artikel tersebut tidak dikirimkan paralel, tapi sekuensial. Dari jurnal A, kalo ditolak, terus ke jurnal b, kalo ditolak lagi, ke jurnal C. Tapi mengingat waktu yang sempit dan dikejar-kejar palu Thor, mau nggak mau langkah paling praktis adalah mengirimkan satu artikel ke beberapa jurnal secara paralel.

Thor si PaluGada

  1. Jika sudah mendapatkan kepastian akan diterima (bukan sekedar naskahnya sudah sampai, tapi ada kepastian akan dipublikasikan), anda dapat meminta Letter of Acceptance, dan mulai mengerjakan revisi. Jika tidak anda revisi, maka ada kemungkinan artikel anda dibatalkan untuk dimuat.  Makin lama anda melakukan revisi, makin lama juga rentang waktu artikel anda dimuat.
  2. Estimasi saya, biasanya, jika jalur “normal” semua proses di atas perlu waktu sekitar 3-4 bulan. Oleh karena itu, jangan tunggu hingga anda selesai menulis seluruh laporan, mulailah menulis dan mengirimkan begitu anda sudah mendapatkan kerangka besar hasil skripsi. Tentunya kecepatan waktu pemrosesan ini sangat bergantung pada nasib, rezeki dan jodoh anda masing-masing, plus juga tidak tertutup kemungkinan ada tawaran istimewa semacam jalur undangan, jalur prestasi, jalur saudara, jalur kecengan dan lain-lain.  Semua jalur tersebut akan memiliki kecepatan publikasi yang berbeda-beda.

Terakhir : Selamat berjuang…!!!

{Disclaimer : konten di atas disusun berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, yang mungkin saja benar mungkin saja keliru}

Posted in Explore, Menulis, review.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *