Deadpool 2

Pernah nonton Deadpool yang pertama? Waktu itu judulnya nggak pake #1 di depannya, just Deadpool.  Film produksi Marvel yang di-warning untuk 17 ++ ini bukan hanya kocak abis, tapi juga gila, vulgar, dan sadis.  Nonton film ini seperti terus-terusan kena sengatan listrik saat menyaksikan adegan-adegan bloody dan kasar bertaburan. Lhaa salahnya, emang genre filmnya seperti itu.
Trus, kalo udah tau genrenya seperti itu, kenapah eh kenapah pengen nonton yang kedua? Alesannya karena filem ini lucu abis, anti mainstream, penuh parody dan plesetan, dan humornya penuh kejutan, meskipun beberapa humornya kasar dan jijay.  Kalo dulu ada film Hang Over yang dibuat sekuel 1, 2, dan 3 yang selera humornya sadis dan kasar (tapi nggak bloody seperti Deadpool), tapi serial ini hilang kelucuannya pas seri yang ke 3. Humor-humornya mudah ketebak sehingga nggak ada kejutan lagi.

So, back to Deadpool.

Deadpool 2, seperti halnya Deadpool yang pertama, dibuka dengan opening title yang konyol, di luar dugaan dan anti mainstream.  Sayang belum ada spoiler klip untuk opening scene seri kedua ini.  Opening title diberi ilustrasi yang langsung mengingatkan kita akan opening title film James Bond, terutama film skyfall.  Mulai dari penggambaran orangnya, efek shadow,  slow motion-nya, sampe adegan-adegan reverse action.  Selain scene yang mirip opening title James Bond,  caption yang dipake juga lucu-lucu, misalnya.. disutradarai oleh : Al blind (Al yang buta),  dibintangi oleh: orang yang nggak mau terkenal, dibantu oleh: orang yang membunuh anjing pada film John Wick 2. (Nah kalo yang belum pernah nonton John Wick 2, nggak tau kan bahwa di film tersebut ada scene anjing dibunuh.  Film John Wick 2 sendiri film gila, sadis dan kasar, dengan rate bahkan 21++).

Sebelum opening title tersebut, film dibuka dengan adegan kejar-kejaran dan bunuh-bunuhan yang super sadis.  Menariknya, pada adegan pembuka ini Deadpool membahas tentang filem Wolverine (yang sepertinya Deadpool sangat terobsesi dengan Wolverine, di beberapa adegan, nama Wolverine disebut-sebut).  Menurut Deadpool, mengapa Wolverine ganti genre menjadi film dewasa (17+).  Bener juga siih, sequel wolverine yang terakhir, Logan, memang super sadis dan bener-bener (menurut saya lho..) jelek dan nggak ada menarik-menariknya sama sekali. Demikian juga dengan Wolverine sebelumnya, tahun 2013, yang bersetting di Jepang (meski nggak sesadis Logan).  Kemudian Deadpool memprotes (satire) mengapa film Deadpool disebut untuk rate dewasa, padahal banyak film anak-anak sering ada adegan pembunuhan.  Contoh-contoh yang disebut deadpool antara lain Lion King dan Snow White.

Pada Deadpool, kelucuan terletak pada beberapa aspek, bisa dalam tindakan atau dialog. Tapi diriku lebih suka kelucuan yang tersamar pada dialog.  Lucu nggak nya juga tergantung pemahaman atas konteks dialog. Kalo kita nggak tau itu tentang apa, mungkin nggak kerasa lucu.  Dialog dan tema-tema lucunya banyak diambil dari setori seputaran tahun 80-90 an, demikian juga dengan lagu-lagunya.  Beberapa lagu yang populer tahun 90-an seperti Take on Me (A-Ha), dinyanyikan dalam versi slow motion, Tomorrow, If I could turn back time, we belong, dan only time (Enya) berseliweran di sepanjang film.   Beberapa dialog lucu dan nggak penting misalnya ketika Deadpool berhasil memojokkan si Cable, eeh yang ditanya adalah apakah Dubstep masih populer di masa mendatang. Atau ketika salah satu pemeran ngomong salah, dibilang.. udah deh, dialog kamu dah abis.  Dialog lucunya kadang-kadang di luar dugaan.  Ketika Deadpool pertama, salah satu scene yang paling saya inget adalah saat Deadpool memuji Negasonic, yang menyelamatkan dia dari serangan si penjahat, “Nothing compares to you”,  sambil nyanyi lagu nothing compares to you. Adegan ini bikin saya ngakak karena yang jadi Negasonic itu miriiip banget sama penyanyi Nothings Compares to you, Sinead O’Connor.  Mungkin cuma pemuda-pemudi tahun 90 an yang cukup akrab dengan Sinead O’Connor. Pada Deadpool 2, Negasonic ini diplesetin sama si Firefist jadi Justin Bieber, yang bikin Deadpool ngakak.

[Sinead O’Connor]

     [Negasonic / Brianna Hildebrand]

Pada Deadpool pertama, Wade terang-terangan mengejek film Taken, dengan kalimat,  heran ada orang yang begitu bloonnya, sampe anaknya diculik 3 kali, udah diculik, eh diculik lagi.. [karena ada film sekuel Taken, Taken 2, Taken 3).  Pada Deadpool 2, si tokoh banyak menyebutkan analogi film-film lama, seperti Basic Instinct, Robocop dan beberapa judul film lainnya, tentunya diiringi dengan adegan yang mengingatkan akan film tersebut. Robocop diingat dengan dialog ketika Firefist dinasehati Colosus, “Lho, itu kan kata-kata di Robocop”.  Sedangkan Basic Instinct diingat ketika ada adegan duduk menopangkan kaki.  Deadpool juga memprotes X-men yang menurutnya tidak peka gender, bikin geng kok isinya cowok semua, padahal ada ceweknya.  Beberapa karakter X-men juga diejek, misalnya Angel yang bersayap. Apa gunanya sayap Angel?  Deadpool juga nanya, kenapa sih kok nggak pernah ketemu karakter X-men yang terkenal? Memang Negasonic dan Colosus ini kurang ngetop dibandingkan Wolverine, Cyclops, Mystique dan karakter X-men lainnya. Di film Deadpool pertama, Deadpool bahkan ngejek, kenapa rumah X-men sepi, kenapa jagoannya cuma sedikit, apakah produsernya kurang duit buat bayar jagoan X-men lainnya.

Ada satu karakter Marvel yang jarang nongol di film-film Marvel lain, yaitu Juggernaut.  Juggernaut, tanpa cerita a,b,c,d, tau-tau muncul, ditandai dengan jalan yang ujug-ujug retak, mobil terbalik dan lain-lain.  Diceritakan bahwa Juggernaut adalah tahanan terkuat diantara seluruh tahanan mutant, yang kemudian bersahabat dengan Firefist.   Inget Juggernaut yang gede dan menyeramkan ini jadi teringat jaman dulu ketika masih suka ngajak kakak maen game Arcade Street Fighter.  Juggernaut jadi karakter favorite dengan kekuatannya yang cukup dengan mukul-mukul lantai/tanah, semua orang mental. Pada film ini, digambarkan Juggernaut sangat susah dikalahkan, sehingga harus dikeroyok rame-rame oleh Colosus, Negasonic, Deadpool, dan lain-lain.

[Juggernaut]

Akhir film juga cukup konyol. Deadpool yang konon sudah sekarat, bolak balik mau meninggal tapi nggak jadi.  Sudah akting abis pasang wajah dan tatapan orang sekarat, eeh idup lagi idup lagi, hanya untuk menyampaikan pesan-pesan nggak penting, misalnya memberi jam ke Domino, meninggalkan pesan untuk Colosus dan lain-lain.  Padahal yang lain sudah pasang tampang sedih dan nangis bombay. Ujung-ujungnya nggak jadi mati juga karena ternyata Cable menggunakan tiket mesin waktunya untuk merekaulang adegan dan menyisipkan koin game pada tempat Deadpool bakal ditembak.

Penutup cerita, Deadpool meminta Negasonic dan Yukio untuk memperbaiki mesin waktu milik Cable, yang kemudian ternyata digunakan untuk dirinya sendiri, tanpa sepengetahuan Cable.  Deretan adegan lucu berkelebat cepat, misalnya ada adegan Deadpool berusaha mencegah pembunuhan istrinya, mencegah terbunuhnya salah satu anggota yang dia rekrut, dan yang lucu, muncul script Green Lantern (salah satu karakter Marvel), dan ada adegan reka ulang dari film X-men Origins (2009), tapi dalam adegan ini, karakter Deadpool yang nantang Wolverine, dibunuh oleh Deadpool yang baru.  Menurut mbah Google, ada satu adegan yang dihapus dari scene penutup film, karena dianggap terlalu “sadis”.  Adegan apakah itu? Cari sendiri aja deh lewat mbah Google.

Sebenernya pada film ini ada beberapa pesan menarik, misalnya, jangan berkelakuan jelek, meskipun kita dicap jelek oleh orang lain.  Jangan membalas perlakuan jelek orang, karena itu membuat kita tidak lebih baik dari orang tersebut.  Tapi, karena film ini sangat sarat adegan sadis, hahahihi nggak jelas, vulgar dlsb, maka pesan tersebut seperti nggak terasa.

Apakah film ini akan mengalahkan Avenger Infinity War?  Menurut Kakak Bilal, nggak kayaknya. Alesannya karena  genre dan target audience-nya berbeda. Infinity War cenderung semua umur, sedangkan Deadpool mutlak untuk dewasa, nggak bisa ditawar-tawar, amat-sangat-super-banget nggak cocok untuk  anak-anak di bawah 17 tahun (tingkat sadisnya melebihi Kingsman 2). Kedua, Infinity War lebih lempeng ceritanya, standard, dan seperti harapan para penonton (meskipun ujungnya mengecewakan penonton), kalo Deadpool itu gokil, ngaco, absurd, dan slenge’an.  Nggak banyak penonton yang bisa menikmati film seperti ini.  Cuma, hebatnya Deadpool dibandingkan film-film lainnya, adalah kerajinan produsen film ini bikin teaser yang disangka bocoran film. Padahal, nggak ada satupun adegan pada teaser tersebut ada di film, kecuali yang official trailer. Akibat teaser-teaser ini , banyak orang jadi penasaran pengen nonton. Mosok ada teaser seolah-olah Wirosableng bergabung?  Tapi bagus sih teaser-teaser tersebut, lucu, menghibur dan unik.  Bahkan ada yang sudah dirilis sejak Maret 2017.  Berikut ini beberapa teaser Deadpool 2 yang berseliweran di youtube.

Deadpool vs. David Beckham

Deadpool vs Manchester United

 

Dengan Wiro Sableng

Posted in Explore, review and tagged , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *