Entah kenapa, kok ya banyak Sistem informasi yang diberi nama ke-girly-girly-an, misalnya SITI, RESTI, RETI, SISFOTIK (ini bukan sistem informasi cantik lho..), dan lain-lain. Termasuk SINTA. Padahal isinya nggak ada nyambungnya sama cewek sama sekali. Mungkin supaya semangat dan supaya sadar bahwa yang namanya sistem informasi itu biasanya kompleks dan njelimet, seperti halnya cewek (eeeh..? lho..??)
Apakah itu SINTA? Menurut berita dari yang punya SINTA, yaitu Kemenristekdikti,
SINTA merupakan portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti/penulis/author, kinerja jurnal, kinerja institusi Iptek
nah jadi kira-kira kedepannya SINTA bakal dipake sebagai alternatif pengganti sistem perindeks-an yang saat ini sangat bergantung pada mesin pengindeks luar negeri, seakan ingin mengakomodasi produktivitas penulis yang juga aktif di area publikasi dalam negeri. Entahlah bagaimana prospek ke depannya, apakah SINTA ini bakal benar-benar dijadikan acuan untuk (pamer) produktivitas penulis atau cuma sekedar salah satu jenis sistem informasi yang rame-rame di awal, kemudian diam-diam menghilang tanpa jejak. Masalahnya, sebagai penulis yang (suka pamer) produktif, kita juga sudah sibuk mendaftarkan diri secara sadar ke beberapa situs pencari jejak publikasi seperti academia, researchgate ataupun google scholar. Lha, apa pentingnya daftar ke SINTA ini? Kalo menurut saya, singkirkan dulu soal penting enggaknya, yang penting cobalah untuk berpartisipasi sekaligus mengukur seperti apa posisi lembaga kita dari segi produktivitas publikasi ilmiah dibandingkan dengan lembaga sejenis di dalam negeri (kalo membandingkan dengan yang luar, takutnya langsung minderr .. hehehe…. ).
Jadi, kumaha carana?
Yang pertama ya tentu saja register. Beda dengan mbah scopus yang langsung mendaftarkan nama kita pada mesin indeksnya begitu kita publikasi di media yang terindeks scopus, SINTA, sama seperti google scholar, researchgate dan academia, meminta kita daftar sendiri. Setelah terdaftar, barulah SINTA akan bekerja mengumpulkan semua publikasi kita, mirip-mirip kayak google scholar sebenernya siih.
Ok, untuk daftar, perlu data beneran, semacam No.KTP, dan jangan lupa siapkan link google scholar (wajib, jadi kalo belum punya, harus daftar dulu ke google scholar), dan scopus ID (kalo ada, nggak wajib). Setiap link yang diisikan nanti akan diverifikasi langsung oleh SINTA, jadi kalo link-nya ngaco ya gagal deh daftarnya.
Setelah daftar sukses, akun kita nggak langsung aktif, tapi SINTA akan memerlukan beberapa hari (pengalaman sekitar 3 bulan lalu, nggak tau sekarang, mungkin lebih cepat), untuk melakukan verifikasi akun. Untuk memeriksa apakah akun kita sudah terverifikasi, perlu login sering-sering, karena SINTA nggak ngasi semacam notifikasi di imel kalo akun kita sudah diverifikasi. Tapi kalo sudah diverifikasi, otomatis mesin pengindeks SINTA jalan, dan kita dapat melihat penampakan dashboard portofolio publikasi kita.
Apa aja sih isi SINTA?
Bisa melihat top rank perguruan tinggi/lembaga yang paling rajin publikasi (tak heran jika diisi oleh lembaga atau insitusi bonafide semacam UGM, IPB, ITB, dan lain-lain).
Bisa melihat lembaga kita di posisi berapa (nasional ya..) (hiiks. .lumayan ke 79, yang penting masih di atas angka sakti, “100 besar”).
Bisa melihat dashboard lembaga kita seperti apa, berapa author yang terdaftar, berapa total publikasi di scopus, dan lain-lain.
Bisa melihat siapa aja yang rajin publikasi di lembaga kita.
Bisa narsis, eeeh, pasang foto, trus me”nikmat”i dashboard kita sendiri (yang ini nggak penting bangeddd..!!)
Udah.. gitu ajaaa…